Sesuatu yang ngga pernah aku sadarin, akhirnya membawaku pada aku.
Udah lama banget aku ngga nulis buat di ekspos di blog, padahal sebenernya ada 10 draft lebih yang ada di blog cuma belum bisa mikir buat ngelanjutin sampe akhirnya belum jadi juga di upload. Entah ngga tau kenapa energi buat maksain nulis udah banyak berkurang. Aku yang dulu-dulu sering nulis apapun, sekarang udah ngga terlalu mau. Dulu padahal rajin banget nyusun kata-kata buat disambungin aneka bahan buat puisi, sajak atau sekedar tulisan biasa aja.
Dulu mungkin karena aku suka nulis, banyak temen yang bilang aku jago bikin kata-kata, haha kan lucu. Ya jujur sih ngga tau kenapa menggunakan kata lebih terlihat ekspresif jadi suka aja emosi disana. Tapi sekarang nulis malah jarang aku lakuin kecuali emang hal-hal penting yang pengen aku tulis. Aku udah ngga suka basa-basi dalam tulisan seperti dulu. Sekarang malah lebih pengen jadi manusia yang lebih simple dan ngga usah blunder. Karena kekalutanku menjadi dewasa justru malah memahami banyak hal dari berbagai sisi dengan lebih sederhana ya lewat rasa dan pikiran, menulis malah menjadi sesuau yang rumit kadang-kadang. Aku bisa merasa dan berpikir banyak hal tapi ketika mencoba untuk menuliskan semuanya hilang dalam sekali usap.
Tapi hal-hal itu yang tanpa disengaja akhirnya aku tumbuh menjadi sesorang yang aku mau bukan orang lain mau setelah lebih sering berbicara sama diri sendiri.
Aku sekarang lebih ke bodo amat pada banyak hal, tapi tidak akan pernah menghilangkan sisi peduli. Aku masih ingin menjadi Dewi yang sama dalam memahami orang lain, merasakan dan hidup dalam sisi orang lain. Mungkin itu sesuatu yang ingin aku pertahankan sampai kapanpun. Mungkin suatu saat aku berubah menjadi seseorang yang lain tapi Dewi yang diajak cerita akan tetap sama asyiknya dengan Dewi yang pertama kali teman-temanku kenal.
Karena tanpa aku sadari teman-temanku menganggapku berarti pada hal itu, padahal aku memang hanya mengobrol dalam setiap pembicaraan, ternyata teman-temanku tidak mengira begitu. Mereka begitu merasa berarti dalam obrolan bersamaku, mereka lebih mengenal dirinya sendiri dan menghargai setiap proses hidup mereka saat menceritakannya padaku. Aku tidak pernah mengira aku bisa melakukan itu pada orang lain. Setiap bersama mereka aku hanya mencoba memahami permasalahan dengan menjadi mereka, justru aku tidak pernah merasa aku melakukan banyak hal untuk orang lain tapi ternyata itu malah membantu mereka. Hanya dengan mendengar dan merasai mereka.
Untuk teman-temanku yang kelak akan membaca ini, mungkin ini sebagian besar yang akhirnya menyadarkan aku untuk tetap menjadi seperti ini ketika bersama kalian suatu hari nanti di kesempatan berbeda. Mungkin aku yakin suatu saat aku akan berubah entah hal apa yang akan merubah diriku semoga itu tetaplah hal yang positif dan baik. Tapi aku akan berusaha menepati janji untuk menjadi Dewi yang biasanya saat bersama kalian. Terima kasih telah membuatku sadar untuk menghargai apa itu yang aku bisa.
Aku tidak pernah menyangka tulisanku yang membingungkan dibaca begitu serius oleh orang lain, terima kasih.
Aku tidak pernah menyangka pemikiran-pemikiranku yang akhirnya malah menjadi plan yang kacau justru begitu memotivasi orang lain. Terim kasih
Aku tidak pernah menyangka, kehadiranku yang aku pikir hanya lewat di kehidupan orang lain ternyata begitu berarti dan membuat mereka begitu kuat dan percaya diri mampu melakukannya. Terima kasih.
Aku tidak pernah menyangka, sesuatu yang aku dengarkan dengan serius dan menjadi seolah-olah mereka begitu dirasa nyaman oleh orang lain. Terima kasih.
Aku tidak pernah menyangka, obrolanku yang sederhana, receh dan kadang tidak jelas arahnya begitu disukai dan membuat orang lain nyaman dan malah mengartikan lebih. (Maaf yaa, ini hasil curcol karena ada yang menganggap lebih). Terima kasih
Aku tidak pernah menyangka bahwa ketika aku mengobrol dengan orang asing maupun temanku sendiri aku terlihat begitu ramah dan bisa menyambung di topik manapun. Aku yang hanya berusaha menghargai mereka dan membuat mereka percaya diri ketika bercerita justru membuat orang lain ndak merasa kecil untuk cerita hal apapun dan merasa hadirnya berarti. Terima kasih yaa.
Aku akan selalu mengingat itu semua.
Terima kasih sudah percaya padaku, aku akan berusaha menjaga kepercayaan itu sampai kapanpun. Terima kasih sudah mengingatkan untuk tetap menjadi aku. Dewi Yuliana akan tetap menjadi Dewi Yuliana yang sama seperti biasanya saat bersama kalian.
Jakarta, 07 April 2021. (Rinduku Yang Dalam Untuk Kalian yang mengenalku)