Halooo
Maafkan sudah lama aku tak bersua dengan kontenku ini.
Aku hanya akan menulis sedikit saja,
Akhir-akhir ini aku merasakan kegalauan yang mendadak dan tiba-tiba. Tapi rasa-rasanya aku juga pernah mengalaminya juga beberapa kali waktu.
Aku terjebak di pemikiran yang mengarah begitu kedepan sedangnkan aku masih bertahan pada suatu keadaan. Ya aku pernah mengalaminya juga dulu. Aku terasa ingin lebih dari ini dan lebih dari orang lain. Teman-teman membawaku pada kekhawatiran bahwa aku akan tertingga dari mereka, mereka melampau begitu cepat dan mudah sedangkan aku masih belum.
Aku resah bagaimana mencari berbagai peluang untuk segera menggapai pemikiranku yang kedepan itu. Tapi tentunya dengan waktu yang ekstra cepat. Pasti rasa-rasanya jadi galau.
Tapi kadang aku kembali melihat lebih luas dan mencoba bersabar dan berdoa. Pernah suatu saat dulu aku hampir putus asa karena belum mendapat tempat prakerin saat SMK. Sedangkan teman-temanku yang lain sudah mendapatkannya dengan mudah dan bukan tempat maupun hal yang sembarang. Wow mereka hebat. Tapi dengan keadaan itu juga membuatku down dalam suatu waktu. Aku yang bermimpi terlalu kedepan untuk bisa magang di tempat bagus, lebih jauh bagus dari tempat kawan-kawanku. Aku yang berpikiran bisa ikut Kakakku di Jakarta dan magang di Perusahaan-perusahaan besar sampai akhirnya aku membentuk harapanku sendiri dan dengan berani mengajak temanku memimpikan hal yang sama.
Namun pada akhirnya Allah berkehendak lain dan mengubah jalanku, semua surat yang aku kirim tidak ada jawaban semua hilang. Hingga akhir waktu penentuan tiba dimana teman-temanku justru dengan mudah mendapatkan tempat walaupun tetap dengan pembagian kotak-kotak. Aku sempat memangis, galau, resah dan khawatir aku belum dan tidak ada yang mengajakku. Hingga di suatu titik aku berhasil mendapatkan tempat magang yang jauh dari pemikiranku di depan tapi Alhamdulillah aku mensyukurinya karena temanku bersamaku. Justru kami melewati hari-hari yang menyenangkan dan pembelajaran luarbiasa bersama mereka-mereka. Hingga akhirnya kami berlima berani memutuskan keputusan besar pindah tempat magang jadi 2 tempat untuk magang. Wow terlalu bersemangat dan hebat.
Lain hal lagi setelah aku lulus aku dilema akan tujuanku sendiri, belum tergambar dengan jelas aku mau kemana dan harus kemana. Yang kupikirkan hanya jalan suskses sudah itu saja. Tapi aku selalu berdoa kepada Allah "Ya Allah permudahlah langkahku, tunjukkan jalan terbaikmu meuju kesuksesan hamba yang membuat hamba semakin dekat kepadamu dan menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain." Aamiin. Hanya itu saja, sempat bingung kemana-kemana sampai berpikir ingin ke Jepang agar dapat menabung, kuliah, atau kerja apa saja.
Namun akhirnya Allah Yang Maha Pemurah dan Kaya memberiku keajaiabn lagi, Alhamdulillah disaat aku galau harus kemana justru pasca wisuda 2 minggu aku sudah langsung ke Jakarta tidak menganggur dan langsung bekerja di perusahaan lumayan besar. Pertolongan Allah lewat temanku. Hingga kadang tidak menyangka aku sudah di Jakarta selama 1,5 tahun. Sendirian dan bersama orang-orang asing, tapi aku mampu.
Ditempat tersebut akupun sempat galau karena ketidak adilan yang aku dapat, sebut saja pembimbingku memeperlakukanku berbeda dengan ampuan yang lain. Dia kerap kali menyudutkanku di hadapan pimpinan dan merasa aku lebih mampu kemudian memanfaatkanku mengerjakan targetnya. Berusaha baik-baik saja di depan tetapi membicarakan keburukanku bersama teman-teman angkatanku. Dan ya itu benar-benar menyakitkan. Hingga akhirnya aku berdoa saat setiap menagis. "Ya Allah hamba belum ridho diperlakukan seperti ini, tunjukilah jalanmu agar hamba dapat kuat dalam menghadapi semuanya dan berpindah ke tempat yang baik memperlakukan saya"
Hingga akhirnya aku berhasil pindah tempat di anak perusahaan yang baru, Alhamdulillah Allah mempermudah langkahku dan membuatku lebih baik, orang-orang dsiana sangat support dan tidak saling menjatuhkan. Aku sangat bahagia bersama mereka dan salah satu pemimpin rela memberiku kesempatan dan membimbingku menjadi bekerja lebih baik.
Namun pada akhirnya aku kembali galau karena partnerku memutuskan resign di tempat kerja sekarang dan berpindah tempat, pekerjaan disini sudah mulai berat hingga dia ingin keluar. Akupun sama halnya lumayan menguras pemikiran. Di situasi inilah akhirnya memacu ku kembli untuk Galau Resah dan Khawatir pada keadaan. Aku juga ingin lekas pergi dan berpisah dengan orang-orang yang mulai tidak membersamaiku dalam kerja, aku ingin mencapai karir yang tepat. Aku rasanya berat karena sendirian, membayangkan aku yang hanya diam ketika mereka berbicara sedangkan aku mampu.
Namun apa boleh buat peluang belum dapat aku lihat, aku tidak ingin tergesa-gesa karena aku punya kewajiban yang baru aku mulai, aku baru saja kuliah dan sesuatu lagi.
Banyak orang sudah menasihatiku, hingga saatnya aku kembali berpikir keras.
Bersykur Alhamdulillah itu yang mereka katakan padaku, "Hidup yang kamu keluhkan kadang adalah sesuatu yang sangat diinginkan orang lain".
Hingga akhirnya aku yakin, bersabar dan kembali berdoa " Ya Allah kuatkan lah aku dalam semua keadaan ini, naikkanlah derajat hamba dan permudahlah jalan hamba menuju kesuksesan yang bermanfaat. Permudah langkah hamba menuju nya."
Saya percaya setiap GALAU RESAH DAN KHAWATIR selalu ada sabar dan doa yang menenangkan, selalu ada Allah yang menguatkan dan memberi jalan.
Sekiannn, InsyaaAllah saya yakin bersama Allah.
Jakarta 03 Desember 2020. Dalam keadaan Galau Khawtir Resah.

No comments:
Post a Comment